The Journey Of Life
Karya :
Anastsaya Rizky Meilawathie
Sebelumnya aku tak mengerti sebenarnya apa yg aku rasa. aku
akan mengenalkan sebuah nama “Edwin” (nama samaran) dia teman sekolahku waktu
SMA, dia laki-laki yg cukup di takuti d sekolah. Entah mengapa padahal fostur
tubuhnya dan wajahnya tidak garang seperti preman kok. Dia sama seper ti
teman-teman sekolah yg lain. Perlu kalian tahu juga Edwin adalah mantan dari 2
sahabatku “Risa” dan “Hilda” (nama samaran juga). Mungkin kalian bertanya mengapa harus dengan
nama samara, karena aku tidak mau semua orang menjadi heboh dengan tulisan aku
ini.
Awal masuk SMA aku tidak begitu mengenal siapa Edwin
sebenarnya. Aku kenal dia, karena waktu itu dia adalah kekasih Hilda juga salah
satu anak paskib 17 Agustus tahun 2010. Dan desas-desus dari teman yang lain,
bahwa Edwin adalah playboy. Yahh, sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan
capan orang tentang dia, yang aku pikirkan adalah Risa danHilda temanku “Kok
mau ya Risa dan Hilda dengan laki-laki macam dia?”
Satu tahun berlalu, dan sekarang aku sudah kelas 2 SMA.
Edwin juga pernah datang ke kosanku, sebetulnya dia ada janji dengan Hilda,
karena kebetulan hari itu Hilda numpang menginap dikosanku. Aku bingung, tapi
aku katakana saja yang sebenarnya bahwa Hilda sedang jalan dengan “Rico” (nama
samaran). Tapi dia begitu kalem dengan pengakuanku dan dia hanya berkata
“padahal dia janji mau ke rumah aku hari ini nas”. Aku berpikir kembali
“sebenarnya Edwin yg Playboy atau teman aku sihh yang Playgirl??”. Hmm,
terserah sih itu urusan mereka. Namun dari situ 1 hal yg aku tahu “dia menerima
diselingkuhi” ( haha).
Beberapa bulan berlalu dan Hilda sekarang benar-benar sudah
menjadi kekasih Rico. Tapi yg aku dengar juga dari penagkuan Hilda, bahwa
sampai detik itu dia masih memiliki status Berpacaran dengan Edwin. Aku tahu
dari awal Endwin sebenarnya masih punya kekasih,”Yesika” (nama samaran). Tapi
entahlah kenapa Hilda masih mau saja dengan dia.
Ketika ada acara Pekan Kreativitas di sekolah, dan hari
pertama adalah pembukaan dan juga perlombaan Paskibra. Saat itu Edwin yang
anggota Paskibra sudah pasti ambil bagian dalam kegiatan itu. Namun yang aku
heran sampai dengan hari-hari selanjutnya dia masih ada di tim kami. (kebetulan
waktu SMA aku adalah pengurus OSIS). Menurut Pembina karena tim kita kekurangan
pria, jadi Edwin masuk ke tim kati sampai masa jabatan habis. Heran memang,
orang yang awalnya betul-betul menginginkan masuk tim kami terpaksa dengan
berat hati di tolak, tapi dia direkrut begitu saja jadi pengurus. What ever
dehh. Mungkin selama ini pembinaku sudah melihat kerja dia bagaimana.
Tapi dari sini aku lebih kenal dia.. Aku tidak begitu hafal
bagaiman awalnya aku bisa begitu dekat dengannya. Yang aku ingat waktu itu, dia
sering curhat kepadaku tentang Yesika. Dia bilang Yesika punya pacar baru di
sekolahnya, tapi kenapa dia tidak putuskan saja hubungannya dengan Yesika??.
Pacar yg mana yg rela kekasih yang ia cinta ternyata terang-terangan selingkuh
di depannya… Keajaiban cinta memang.
Sampai saat itu dia terang-terangan bilang kepadaku bahwa
dia mau berpacaran di facebook, hanya saja dia tidak tau harus dengan siapa
(trik untuk mengibuli kekasihnya). Aku bilang saja “kirimkan saja
permintaananberpacarannya ke facebookku nanti aku konfirmasi”. Aku memang punya
kekasih saat itu tapi siapa peduli aku tidak begitu cinta dia. Wanita mana yang
mau di bohongi habis-habisan oleh pria macam dia.
Teman-teman sekolah tahu tentang hal itu, membuat
teman-teman di kelas aku khususnya bertanya-tanya apakah itu memang benar.
Bahkan sahabatku “Gilang” (nama samaran) berkata dengan sangat polosnya “mau-maunya
kamu nas sama si Edwin”. Bahkan ada 1
teman wanitaku, “Tiara” (nama samaran) mengancam kepadaku “awas loh de kalau
kamu beneran pacaran sama si Edwin teteh mah ga ridho”. Segitu jahatnya kah dia??
(pikirku). Sampai akhirnya benar-benar status hubungan di facebook Edwin di
ganti dengan kekasihnya, Yesika.
Banyak hal yang aku lalui bersama Edwin hingga akhirnya aku
ganti kekasih baru. Hubunganku dengannya masih baik-baik saja walaupun kita sama-sama
tahu kita punya kekasih masing-masing. “Arial” dia nama kekasih baruku. Tapi jujur
aku lebih nyaman dengan hubunganku dengan Edwin, Arial orangnya terlau cuek
mungkin karena dia tidak sayang kepadaku juga kale. Tetap saja, pada akhirnya
aku sering sms dan telponan juga curhat dengan Edwin.
Di sekolah Edwin masih suka banyak cerita tentang
hubungannya dengan Yesika, hampir setiap istirahat kita bertemu karena
kebetulan kelas kami memang bersebelahan dan hanya terhalang oleh kebun sekolah
saja. Namun dari situ aku tahu 1 hal, ada anak baru di kelas Edwin yang sering
curi-curi pandang kepada kita ketika kita sedang bercerita. “Raya” nama anak
baru itu, aku jujur saya berkata kepada Edwin. “Win, kayanya Raya perhatiin
kita mulu deh, dia suka kali sama kamu?”.
Yah sampai akhirnya Edwin dan Yesika benar-benar putus. Tidak
berapa lama Edwin dan Raya benar-benar jadian. “benarkan??” pikirku dalam hati.
Aku sudah jarang sekali berhubungan dengan Edwin semenjak dia berpacaran dengan
Raya, nanti aku di kira wanita penggoda pacar orang lagi. (amit-amit). Dan akupun
sejak saat itu putus dengan Arial, Arial memutuskanku sehabis hampir 1 minggu
dia tidak memberi kabar, tidak begitu banyak kenangan tentangnya. Hingga aku
tidak begitu sulit untuk MoveOn dari Arial.
Hmm.. hingga beberapa hari yang lalu sebelum aku menulis
kisah ini, aku teringan Arial. Yah, maklum karena sampai detik ini, semenjak
aku putus dengan Arial tidak ada pria lain yang bisa menggantikan dia. Mungkin lebih
tepatnya aku belum siap untuk meneriama cinta yang lain, mungkin karena cinta
sekarang tidak begitu penting untukku. Aku harus melanjutkan kuliah, dan keluar
dengan IP yang memuaskan.
Tapi Arial memang seperti hantu, dia sering datang kemimpi aku
dan pikiran ini. Hingga aku meneteskan air mata yg pertama dan mungkin akan
jadi yg terakhir untuk dia. Aku sering update tentang perasaanku di media sosial,
facebook salah 1nya. Ini update status aku saat itu “aku
kangen sama dia!!! Ini tuh udah lebh dri 8 bulan, tapi dy msh ngikut aja d
ingetan aku.... Oh tuhan!”. Kemudian malam itu juga Edwin menelponku, dia jadi
penghibur di malam galauku. Yah,mulai lagi deh sama hobby awal telponan sama Edwin,
yaitu gombalin dia. Hehe.
Aku sering tuh tanyain kabar
hubungan dia sama Raya. Mereka kayaknya sering banget ada masalah. Edwin bilang
sama aku kalau dia suka sama aku dari awal dia deket sama Hilda. Malam itu dia
bilang gitu, dan yang harus kalian tahu, itu bukan kata-kata yg pertama. Huh..
tapi aku masih bingung deh. Lagian juga dia masih punya pacar. Dia jadi sering
sms dan telepon lagi semenjak itu. Tapi jujur aku serasa di PHP sama dia. Dia selalu
datang, di saat dia ada masalah dengan Raya.
Pada saat dia sms aku, katanya sih
dia lagi berantem lagi sama Raya. “tuhkan, dia tuh maunya apa sih? Kalau lagi
berantem datang ke aku tapi kalau udah baikan lagi dan status di facebooknya ga
galau lagi aku ditinggalin begitu saja” pikirku. Aku beranikan jujur sama dia “kalau
kamu lagi ada masalah sama yang itu datangnya kesini, sedangkan kalau sama yg
itu udah sayang-sayangan lagi yg ini di tinggalin deh”. Mungkin kata-kataku
sudah keterlaluan, benar dia marah sama aku.
Tapi lebih baik aku jujur,pikirku. Aku
coba minta maaf tapi dia sepertinya masih marah sama aku, kata-katanya tidak seperti
biasanya. Ya sudahlah… 1-2 hari tidak ada dia biasa aja sih, tapi lama-lama aku
berpikir. Orang yang merasa dirinya korban PHP, berarti dia berharap. Mungkin saja
dia Cuma biasa sama aku, tapi akunya saja yg berlebihan sehingga mengangap dia
memPHP aku.
Dia pergi untuk beberapa hari, jujur
aku merasa sangat kehilangan. Yang bisa aku lakukan bagaimana caranya dia
memaafkanku dan juga memperhatikan
status-statusnya di Facebook, dan beberapa hari yang lalu Edwin datang
di mimpi aku. Saat itu aku benar-benar merasakan kehilangannya, kehilangan
tawanya, gombalannya, ejekanku kepadanya, curhatannya, dan terlebih aku benar-benar kehilangan orang yg membuatku nyaman berada di dekatnya.
Tuhan…. Aku kehilangannya aku rindu dia. Aku tidak begitu tahu persis dengan apa yang kurasa saat ini, aku hanya berusaha menikmati anugrah rasa dari tuhan saat ini. Dan apapun yg terjadi di masa yg akan datang dengan hubunganku dan Edwin, aku hanya tahu 1 hal bahwa Allah selalu memberikan yg terbaik untuk hambanya. :)
#Maaf kalau tulisannya masih
berantakan dan di sana-sini masih banyak yang salah ketik. Maklum penulis amatir dan di kejar deadline sama si jelek. Thanks for reading