Minggu, 04 Agustus 2013

The Miracle of Love



Karya : Anastsaya Rizky Meilawathie

Putih hitamnya kehidupan begitu Nampak di upuk mata
Namun, siapa yg tahu dengan keindahan hidup
Keindahan itu tidak bisa kita ukur dengan nilai semata

Salah satu keindahan itu ialah cinta
Semua orang pernah merasakannya
Namun tidak satu orangpun tahu tentang wujud cinta sebenarnya

Pelangi memang Nampak begitu indah
Namun, tidak bisa mengalahkan indahnya cinta

Terkadang orang sampai di buat mabuk olehnya
Karena begitu dahsyat nikmat cinta yg sebenarnya

Siapa yg tahu dan dapat memilih
Untuk siapa cinta ini kita persembahkan
Ini misteri kehidupan yg tidak bisa kita pecahkan
Hanya penciptanya yg tahu betul akan misteri ini

Kita serasa melayang karena keindahannya
Namun ketika cinta itu mebunuh kita oleh sakitnya
Seakan-akan kita di jatuhkan dari langit ke tujuh ke dasar laut yg terdalam

Ini kehebatan cinta dan sang penciptanya
Hanya dia (Allah), sang pemilik cinta yg sebenarnya

Berterimakasihlah kepada sang maha cinta

The Journey Of Life



The Journey Of Life
Karya : Anastsaya Rizky Meilawathie
Sebelumnya aku tak mengerti sebenarnya apa yg aku rasa. aku akan mengenalkan sebuah nama “Edwin” (nama samaran) dia teman sekolahku waktu SMA, dia laki-laki yg cukup di takuti d sekolah. Entah mengapa padahal fostur tubuhnya dan wajahnya tidak garang seperti preman kok. Dia sama seper ti teman-teman sekolah yg lain. Perlu kalian tahu juga Edwin adalah mantan dari 2 sahabatku “Risa” dan “Hilda” (nama samaran juga).  Mungkin kalian bertanya mengapa harus dengan nama samara, karena aku tidak mau semua orang menjadi heboh dengan tulisan aku ini.
Awal masuk SMA aku tidak begitu mengenal siapa Edwin sebenarnya. Aku kenal dia, karena waktu itu dia adalah kekasih Hilda juga salah satu anak paskib 17 Agustus tahun 2010. Dan desas-desus dari teman yang lain, bahwa Edwin adalah playboy. Yahh, sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan capan orang tentang dia, yang aku pikirkan adalah Risa danHilda temanku “Kok mau ya Risa dan Hilda dengan laki-laki macam dia?”
Satu tahun berlalu, dan sekarang aku sudah kelas 2 SMA. Edwin juga pernah datang ke kosanku, sebetulnya dia ada janji dengan Hilda, karena kebetulan hari itu Hilda numpang menginap dikosanku. Aku bingung, tapi aku katakana saja yang sebenarnya bahwa Hilda sedang jalan dengan “Rico” (nama samaran). Tapi dia begitu kalem dengan pengakuanku dan dia hanya berkata “padahal dia janji mau ke rumah aku hari ini nas”. Aku berpikir kembali “sebenarnya Edwin yg Playboy atau teman aku sihh yang Playgirl??”. Hmm, terserah sih itu urusan mereka. Namun dari situ 1 hal yg aku tahu “dia menerima diselingkuhi” ( haha).
Beberapa bulan berlalu dan Hilda sekarang benar-benar sudah menjadi kekasih Rico. Tapi yg aku dengar juga dari penagkuan Hilda, bahwa sampai detik itu dia masih memiliki status Berpacaran dengan Edwin. Aku tahu dari awal Endwin sebenarnya masih punya kekasih,”Yesika” (nama samaran). Tapi entahlah kenapa Hilda masih mau saja dengan dia.
Ketika ada acara Pekan Kreativitas di sekolah, dan hari pertama adalah pembukaan dan juga perlombaan Paskibra. Saat itu Edwin yang anggota Paskibra sudah pasti ambil bagian dalam kegiatan itu. Namun yang aku heran sampai dengan hari-hari selanjutnya dia masih ada di tim kami. (kebetulan waktu SMA aku adalah pengurus OSIS). Menurut Pembina karena tim kita kekurangan pria, jadi Edwin masuk ke tim kati sampai masa jabatan habis. Heran memang, orang yang awalnya betul-betul menginginkan masuk tim kami terpaksa dengan berat hati di tolak, tapi dia direkrut begitu saja jadi pengurus. What ever dehh. Mungkin selama ini pembinaku sudah melihat kerja dia bagaimana.
Tapi dari sini aku lebih kenal dia.. Aku tidak begitu hafal bagaiman awalnya aku bisa begitu dekat dengannya. Yang aku ingat waktu itu, dia sering curhat kepadaku tentang Yesika. Dia bilang Yesika punya pacar baru di sekolahnya, tapi kenapa dia tidak putuskan saja hubungannya dengan Yesika??. Pacar yg mana yg rela kekasih yang ia cinta ternyata terang-terangan selingkuh di depannya… Keajaiban cinta memang.
Sampai saat itu dia terang-terangan bilang kepadaku bahwa dia mau berpacaran di facebook, hanya saja dia tidak tau harus dengan siapa (trik untuk mengibuli kekasihnya). Aku bilang saja “kirimkan saja permintaananberpacarannya ke facebookku nanti aku konfirmasi”. Aku memang punya kekasih saat itu tapi siapa peduli aku tidak begitu cinta dia. Wanita mana yang mau di bohongi habis-habisan oleh pria macam dia.
Teman-teman sekolah tahu tentang hal itu, membuat teman-teman di kelas aku khususnya bertanya-tanya apakah itu memang benar. Bahkan sahabatku “Gilang” (nama samaran) berkata dengan sangat polosnya “mau-maunya kamu nas sama  si Edwin”. Bahkan ada 1 teman wanitaku, “Tiara” (nama samaran) mengancam kepadaku “awas loh de kalau kamu beneran pacaran sama si Edwin teteh mah ga ridho”. Segitu jahatnya kah dia?? (pikirku). Sampai akhirnya benar-benar status hubungan di facebook Edwin di ganti dengan kekasihnya, Yesika.
Banyak hal yang aku lalui bersama Edwin hingga akhirnya aku ganti kekasih baru. Hubunganku dengannya masih baik-baik saja walaupun kita sama-sama tahu kita punya kekasih masing-masing. “Arial” dia nama kekasih baruku. Tapi jujur aku lebih nyaman dengan hubunganku dengan Edwin, Arial orangnya terlau cuek mungkin karena dia tidak sayang kepadaku juga kale. Tetap saja, pada akhirnya aku sering sms dan telponan juga curhat dengan Edwin.
Di sekolah Edwin masih suka banyak cerita tentang hubungannya dengan Yesika, hampir setiap istirahat kita bertemu karena kebetulan kelas kami memang bersebelahan dan hanya terhalang oleh kebun sekolah saja. Namun dari situ aku tahu 1 hal, ada anak baru di kelas Edwin yang sering curi-curi pandang kepada kita ketika kita sedang bercerita. “Raya” nama anak baru itu, aku jujur saya berkata kepada Edwin. “Win, kayanya Raya perhatiin kita mulu deh, dia suka kali sama kamu?”.
Yah sampai akhirnya Edwin dan Yesika benar-benar putus. Tidak berapa lama Edwin dan Raya benar-benar jadian. “benarkan??” pikirku dalam hati. Aku sudah jarang sekali berhubungan dengan Edwin semenjak dia berpacaran dengan Raya, nanti aku di kira wanita penggoda pacar orang lagi. (amit-amit). Dan akupun sejak saat itu putus dengan Arial, Arial memutuskanku sehabis hampir 1 minggu dia tidak memberi kabar, tidak begitu banyak kenangan tentangnya. Hingga aku tidak begitu sulit untuk MoveOn dari Arial.
Hmm.. hingga beberapa hari yang lalu sebelum aku menulis kisah ini, aku teringan Arial. Yah, maklum karena sampai detik ini, semenjak aku putus dengan Arial tidak ada pria lain yang bisa menggantikan dia. Mungkin lebih tepatnya aku belum siap untuk meneriama cinta yang lain, mungkin karena cinta sekarang tidak begitu penting untukku. Aku harus melanjutkan kuliah, dan keluar dengan IP yang memuaskan.
Tapi Arial memang seperti hantu, dia sering datang kemimpi aku dan pikiran ini. Hingga aku meneteskan air mata yg pertama dan mungkin akan jadi yg terakhir untuk dia. Aku sering update tentang perasaanku di media sosial, facebook salah 1nya. Ini update status aku saat itu “aku kangen sama dia!!! Ini tuh udah lebh dri 8 bulan, tapi dy msh ngikut aja d ingetan aku.... Oh tuhan!”. Kemudian malam itu juga Edwin menelponku, dia jadi penghibur di malam galauku. Yah,mulai lagi deh sama hobby awal telponan sama Edwin, yaitu gombalin dia. Hehe.
Aku sering tuh tanyain kabar hubungan dia sama Raya. Mereka kayaknya sering banget ada masalah. Edwin bilang sama aku kalau dia suka sama aku dari awal dia deket sama Hilda. Malam itu dia bilang gitu, dan yang harus kalian tahu, itu bukan kata-kata yg pertama. Huh.. tapi aku masih bingung deh. Lagian juga dia masih punya pacar. Dia jadi sering sms dan telepon lagi semenjak itu. Tapi jujur aku serasa di PHP sama dia. Dia selalu datang, di saat dia ada masalah dengan Raya.
Pada saat dia sms aku, katanya sih dia lagi berantem lagi sama Raya. “tuhkan, dia tuh maunya apa sih? Kalau lagi berantem datang ke aku tapi kalau udah baikan lagi dan status di facebooknya ga galau lagi aku ditinggalin begitu saja” pikirku. Aku beranikan jujur sama dia “kalau kamu lagi ada masalah sama yang itu datangnya kesini, sedangkan kalau sama yg itu udah sayang-sayangan lagi yg ini di tinggalin deh”. Mungkin kata-kataku sudah keterlaluan, benar dia marah sama aku.
Tapi lebih baik aku jujur,pikirku. Aku coba minta maaf tapi dia sepertinya masih marah sama aku, kata-katanya tidak seperti biasanya. Ya sudahlah… 1-2 hari tidak ada dia biasa aja sih, tapi lama-lama aku berpikir. Orang yang merasa dirinya korban PHP, berarti dia berharap. Mungkin saja dia Cuma biasa sama aku, tapi akunya saja yg berlebihan sehingga mengangap dia memPHP aku.
Dia pergi untuk beberapa hari, jujur aku merasa sangat kehilangan. Yang bisa aku lakukan bagaimana caranya dia memaafkanku dan juga memperhatikan  status-statusnya di Facebook, dan beberapa hari yang lalu Edwin datang di mimpi aku. Saat itu aku benar-benar merasakan kehilangannya, kehilangan tawanya, gombalannya, ejekanku kepadanya, curhatannya, dan terlebih aku benar-benar kehilangan orang yg membuatku nyaman berada di dekatnya. Tuhan…. Aku kehilangannya aku rindu dia. Aku tidak begitu tahu persis dengan apa yang kurasa saat ini, aku hanya berusaha menikmati anugrah rasa dari tuhan saat ini. Dan apapun yg terjadi di masa yg akan datang dengan hubunganku dan Edwin, aku hanya tahu 1 hal bahwa Allah selalu memberikan yg terbaik untuk hambanya. :)

#Maaf kalau tulisannya masih berantakan dan di sana-sini masih banyak yang salah ketik. Maklum penulis amatir dan di kejar deadline sama si jelek. Thanks for reading