Senin, 30 September 2013

The curhatan :D


 KEMARIN, SEKARANG, BESOK, DAN NANTI

Karya : Anastsaya Rizky Meilawathie


Aku tahu sebenarnya apapun yang kita lalui berjalan begitu cepat, secepat kilat itu semua datang dan pergi. Kemarin kita masih terduduk manis sebagai seorang anak kecil yang tidak pernah memikirkan seberapa berat hidup yang akan di lalui, tak pernah merasa lelah dengan permainan-permainan yang di lakukan seharian penuh. Tak pernah berpikir, besok aku makan apa?? Dengan apa orangtuaku mendapatkan makanan itu. Sungguh jika bisa terulang semunya itu, aku dan mungkin sebagian besar orang di dunia ini menginginkan kembali seperti anak kecil, tanpa beban yang pernah mereka pikirkan untuk masa  yang akan datang dan bagaimana kita bertahan hidup untuk kedepannya.
Sekarang aku sudah duduk sebagai mahasiswa yang harus berpikir kritis, bukan! aku bukan lagi seorang siswa yang bisa merangkul manja kepada ibu atau guru-guruku. Aku sekarang sosok yang mandiri, penuh keberanian, berpikir matang, tak kenal  kata lelah dengan perihnya kenyataan hidup. Ini baru kehidupan nyata dengan sejuta tantangan dan masa depan yang terbayang lebih jelas di depan mata.
Yang aku harus lakukan adalah percaya pada diri sendiri bahwa kita bukan kerdil-kerdil, kurcaci-kurcaci, dan bukan seorang sampah masyarakat yang hanya mengotori negeri ini. Saat ini aku harus berpikir untuk tidak jadi orang yang tidak merdeka di negeri sendirii. Aku harus memerdekakan diri ini dan terutama untuk bangsa ini, tanah air tercintaku Indonesia.
Ini hanya baru sedikit perjuanganku untuk diri ini. Semua orang punya mimpi dan cita-cita yang besar untuk dirinya, keluarganya dan orang-orang di sekitarnya. Akupun begitu, aku punya mimpi untuk diri ini, terlebih untuk bangsa ini. Tapi kenyataan yang harus kita hadapi bahwa tidak semua mimpi sama dengan kenyataannya.
Aku bermimpi menjadi seorang Dokter spesialis Anak, tapi bukan hanya itu. Aku punya mimpi yang banyak untuk diri ini, orangtuaku, dan Negara ini. Dokter spesialis Anak aku mau membenahi kesehatan anak-anak di negeri ini, masuk fakultas hukum kemudiaan menjadi pengurus KPK dan memburu semua tikus-tikus koruptor agar tidak selalu menjadi sampah di negeri ini, masuk PGSD dan jadi guru SD berusaha untuk membangun karakter anak bangsa setidaknya murid-muridku sendiri. Namun nyatanya aku sekarang duduk di sini,bukan sebagai dokter spesialis anak,bukan sebagai mahasiswa fakultas hukum, dan bukan sebagai mahasiswa PGSD. Nyatanya aku sekarang seorang Midwif, bidan! Ya sekarang aku adalah mahasiswa kebidanan.
Sebenarnya bidan adalah salah satu dari sekian banyak mimpiku, tapi aku tak pernah berpikir setelah itu aku harus jadi apa? Dan tidak ada rencana-rencana lain ketika aku bermimpi jadi seorang bidan. Tapi ini sudah jadi jalanku yang di atur tuhan untuk menjadi malaikat pembantu persalinan. Bukan yang lain. Yang aku butuh sekarang bukan untuk menyesalinya, tapi HADAPI… LAWAN.. DAN TAKLUKAN semua problema dalam diri ini.
Sekarang bukan masalah siapa aku sekarang, dari dataran mana aku berasal, dan seberapa juta hektar sawah orangtuaku. Tapi sebenarnya mau jadi orang seperti apa aku kedepannya, dan manfaat seperti apa yang akan aku beri kepada orang banyak. Aku harus berpikir, jadi apapun aku nanti. Aku tidak akanmebiarkan masyarakat negeri ini menjadi kacung-kacung dan budak-budak Negara lain. Saatnya berubah mari move on untuk bangsa ini. Untuk kelangsungan kita dan saudara-saudara kita di luar sana. Mulailah percaya pada dirimu!!!!