KEMARIN, SEKARANG,
BESOK, DAN NANTI
Karya :
Anastsaya Rizky Meilawathie
Aku tahu sebenarnya apapun yang kita lalui berjalan begitu
cepat, secepat kilat itu semua datang dan pergi. Kemarin kita masih terduduk
manis sebagai seorang anak kecil yang tidak pernah memikirkan seberapa berat
hidup yang akan di lalui, tak pernah merasa lelah dengan permainan-permainan
yang di lakukan seharian penuh. Tak pernah berpikir, besok aku makan apa??
Dengan apa orangtuaku mendapatkan makanan itu. Sungguh jika bisa terulang
semunya itu, aku dan mungkin sebagian besar orang di dunia ini menginginkan
kembali seperti anak kecil, tanpa beban yang pernah mereka pikirkan untuk
masa yang akan datang dan bagaimana kita
bertahan hidup untuk kedepannya.
Sekarang aku sudah duduk sebagai mahasiswa yang harus
berpikir kritis, bukan! aku bukan lagi seorang siswa yang bisa merangkul manja
kepada ibu atau guru-guruku. Aku sekarang sosok yang mandiri, penuh keberanian,
berpikir matang, tak kenal kata lelah
dengan perihnya kenyataan hidup. Ini baru kehidupan nyata dengan sejuta
tantangan dan masa depan yang terbayang lebih jelas di depan mata.
Yang aku harus lakukan adalah percaya pada diri sendiri
bahwa kita bukan kerdil-kerdil, kurcaci-kurcaci, dan bukan seorang sampah
masyarakat yang hanya mengotori negeri ini. Saat ini aku harus berpikir untuk
tidak jadi orang yang tidak merdeka di negeri sendirii. Aku harus memerdekakan
diri ini dan terutama untuk bangsa ini, tanah air tercintaku Indonesia.
Ini hanya baru sedikit perjuanganku untuk diri ini. Semua
orang punya mimpi dan cita-cita yang besar untuk dirinya, keluarganya dan orang-orang
di sekitarnya. Akupun begitu, aku punya mimpi untuk diri ini, terlebih untuk
bangsa ini. Tapi kenyataan yang harus kita hadapi bahwa tidak semua mimpi sama
dengan kenyataannya.
Aku bermimpi menjadi seorang Dokter spesialis Anak, tapi
bukan hanya itu. Aku punya mimpi yang banyak untuk diri ini, orangtuaku, dan
Negara ini. Dokter spesialis Anak aku mau membenahi kesehatan anak-anak di
negeri ini, masuk fakultas hukum kemudiaan menjadi pengurus KPK dan memburu
semua tikus-tikus koruptor agar tidak selalu menjadi sampah di negeri ini,
masuk PGSD dan jadi guru SD berusaha untuk membangun karakter anak bangsa
setidaknya murid-muridku sendiri. Namun nyatanya aku sekarang duduk di
sini,bukan sebagai dokter spesialis anak,bukan sebagai mahasiswa fakultas
hukum, dan bukan sebagai mahasiswa PGSD. Nyatanya aku sekarang seorang Midwif,
bidan! Ya sekarang aku adalah mahasiswa kebidanan.
Sebenarnya bidan adalah salah satu dari sekian banyak
mimpiku, tapi aku tak pernah berpikir setelah itu aku harus jadi apa? Dan tidak
ada rencana-rencana lain ketika aku bermimpi jadi seorang bidan. Tapi ini sudah
jadi jalanku yang di atur tuhan untuk menjadi malaikat pembantu persalinan.
Bukan yang lain. Yang aku butuh sekarang bukan untuk menyesalinya, tapi HADAPI…
LAWAN.. DAN TAKLUKAN semua problema dalam diri ini.
Sekarang bukan masalah siapa aku sekarang, dari dataran mana
aku berasal, dan seberapa juta hektar sawah orangtuaku. Tapi sebenarnya mau
jadi orang seperti apa aku kedepannya, dan manfaat seperti apa yang akan aku
beri kepada orang banyak. Aku harus berpikir, jadi apapun aku nanti. Aku tidak
akanmebiarkan masyarakat negeri ini menjadi kacung-kacung dan budak-budak
Negara lain. Saatnya berubah mari move on untuk bangsa ini. Untuk kelangsungan
kita dan saudara-saudara kita di luar sana. Mulailah percaya pada dirimu!!!!